Secara teoritis, ide bisnis bisa
digali dari apa yang bisa dilihat, didengar dalam kehidupan kita sehari-hari.
Bahkan pakar ekonomi telah membagi kebutuhan manusia menjadi berbagai jenis
kebutuhan mulai yang bersifat primer, sekunder, sampai tertier. Ide bisnis bisa
dipilih dari upaya pemenuhan kebutuhan manusia tersebut. Persoalannya, bagi
mereka yang sama sekali belum pernah berbisnis, mencari ide-ide bisnis yang
bisa memberikan penghasilan alternatif bukanlah perkara yang gampang, meskipun
bukan hal yang mustahil untuk diperoleh. Diperlukan kemauan keras untuk memupuk
jiwa kewirausahaan, mau belajar hal-hal baru, mau mencari peluang, berani
mencoba formula bisnis, dan tentu saja belajar mengelola resiko. Memang,
seringkali ide bisnis mengalir begitu saja ketika kita tidak siap menerimanya.
Begitu juga sebaliknya, saat sedang dipikirkan dan digali, seringkali ide
bisnis tidak datang-datang, bahkan sampai pikiran buntu pun, ide bisnis tidak
terlintas sama sekali. Namun demikian, bukan berarti ide bisnis tidak bisa
dipancing keluar. Beberapa langkah berikut ini, mudah-mudahan dapat membantu
Anda untuk menemukan ide bisnis yang sesuai dengan karakter dan kesenangan
Anda.
Menggali ide bisnis bukanlah
perkara yang gampang. Ketika seorang calon wirausahawan berpikir : saya akan
berbisnis apa ? Saat itulah persoalan menggali ide bisnis mulai muncul. Belum lagi
pertanyaan : apakah produk yang saya jual, akan menghasiklan uang ? Dan,
pertanyaan selanjutnya : jasa apa yang akan ditawarkan yang bisa memberikan
pendapatan yang lebih besar ? Bagaimana pun, berbisnis yang sesuai dengan
karakter Anda akan lebih menyenangkan, dibandingkan dengan berbisnis karena
keterpaksaan. Belajar dari yang gagal. Tidak ada salahnya belajar bisnis dari
yang gagal. Mengapa ? karena ada kemungkinan kita bisa memulainya dengan
kesuksesan.
Keberhasilan seorang wirausahawan
berawal dari penggalian ide bisnis. Banyak kisah para pebisnis yang konsisten
menggeluti bisnis yang “tidak dianggap” sebelumnya, kini menjadi pebisnis sukses
yang namanya diperhitungkan. Bagaimana kiat menggali ide bisnis ? Kegagalan
bisnis yang dilakukan orang lain, merupakan pelajaran penting bagi Anda untuk
mengoreksi jalan yang salah menjadi benar dan lebih baik lagi. Namun demikian,
belajar dari yang sukses pun sangat dianjurkan, karena dengan demikian Anda
telah belajar memulai sistem yang sudah terbukti berhasil. Baca informasi
terbaru. Pada saat ini cukup banyak buku-buku yang diterbitkan mengenai
kewirausahaan dan peluang usaha dan saya sekarang buka usaha souvenir perusahaan gara gara setelah membaca informasi, sehingga Anda dengan leluasa bisa memilih,
bisnis apa yang sesuai dengan Anda. Bahkan tabloid Peluang Usaha, yang secara
rutin menyajikan informasi-informasi mengenai peluang bisnis bisa menyegarkan
pikiran Anda untuk menggali ide-ide bisnis yang lebih segar dan lebih besar.
Menemukan ide usaha. Dari
informasi tersebut akan akan memperoleh banyak ide bisnis. Misalnya : melayani
kebutuhan, menjual eceran, menjual penemuan, duplikasi usaha, menjual
ketrampilan, usaha pelatihan, usaha keagenan, barang koleksi, buka kantor
konsultan, bisnis MLM, membeli waralaba, membeli usaha prospektif, membeli
usaha yang bangkrut, membuka kios, atau pun usaha bersama. Tentu saja,
persoalannya tidak berhenti sampai di situ, karena setelah seorang wirausahawan
bisa menangkap ide bisnis sebagai peluang bisnis yang bisa menghasilkan uang,
maka ia harus bisa memperhitungkan berbagai aspek untung-rugi jika ide bisnis
tersebut dijalankan. Termasuk resiko gagal – kemungkinan terburuk yang terjadi.
Setidaknya, ada dua perspektif yang harus diperhatikan jika menangkap ide
bisnis. Pertama, informasi yang berhasil dihimpun mengenai bisnis tersebut
harus lengkap dan akurat. Lebih bagus lagi, apabila akurasinya sangat tepat,
karena data dan informasi yang diperoleh sangat lengkap dan up to date. Hal ini
penting, untuk meminimalisasi resiko gagal. Kedua, proses pengambilan yang
cepat, tidak berarti keputusan yang terburu-buru, tetapi harus dicermati dengan
pola pemikiran yang terbuka dan positif, dan juga perencanaan yang matang,
dengan demikian pengambilan keputusan yang diambil pun bisa lebih sistematis
dan terukur.